Wednesday, February 21, 2018

KOSA KATA

KOSA KATA BAHASA MELAYU

Untuk calon-calon SPM, gunakanlah kosa kata berikut supaya pemeriksa dapat memberikan markah yang cemerlang terutamanya dalam bahagian karangan umum.  

Acap kali-sering
Acuh-sambil lewa
Afdal-lebih utama
Akar umbi-peringkat awal / peringkat dasar
Aktif-cergas
Akur-bersetuju
Alaf baharu - masa terkini
Alibi – bukti atau keterangan bahawa penjenayah berada di tempat kejadian
Alternatif-usaha yang menjadi pilihan
Anasir-gejala
Anjakan paradigma - perubahan demi kemajuan atau kebaikan
Aset- sesuatu yang bernilai
Aspirasi - cita-cita/keinginan/hasrat
Badai kehidupan - cabaran hidup
Bejat - gawat
Bencana-musibah
Bergegas - membuat sesuatu dengan cepat
Bergelandangan – berpelesiran  / berfoya-foya
Berkompromi-bertolak- ansur
Boikot- dipulaukan
Bukti yang konklusif - Bukti yang kukuh
Cendekiawan-golongan cerdik pandai
Cerucuk pembangunan negara-nadi kemajuan negara / tiang utama
Culas – malas / tidak cergas
Daif-susah
Dana - modal
Dasawarsa- satu dekad
Delinkuen-tidak mematuhi peraturan.
Diagnosis - mengenal pasti
Diiktiraf – diakui
Diksi-pemilihan kata
Dimonopoli-dikuasai
Dinamis - berdaya saing
Disisihkan- dipinggirkan
Disogokkan-dihidangkan
Diuar-uarkan - dicanangkan
Domestik- tempatan
Drastik –cepat / segera
Dunia tanpa sempadan-globalisasi
Efektif-berkesan
Ego –sombong
Ekoran-rentetan
Elemen-unsur
Emosi-perasaan
Era kontemporari –zaman moden
Era- zaman
Falsafah - pemikiran
Fana-tidak kekal
Fasilitator - pemudah cara
Fenomena - perkara
Fiksyen – karya daripada imiginasi
Fizikal-luaran
Fleksibel - mudah diubah suai
Fobia-takut
Ghalibnya-lazimnya
Global - dunia seluruhnya / sejagat
Hakikat-kebenaran
Hedonisme - hidup terlalu bebas / mementingkan hiburan.
Iltizam - harapan tinggi
Ilustrasi-gambar
Imej - penampilan
Implikasi-kesan
Inferens-kesimpulan
Informasi-penerangan
Inisiatif –usaha yang awal
Inspirasi-ilham
Intensif-giat
Intergrasi-perpaduan
Interpretasi - Tafsiran / penjelasan
Intiha- rumusan
Intrumen-alat
Ironi - keadaan pertentangan
Izharnya-jelas
Jahil-tidak berilmu
Jika ditelusuri - Jika dikaji secara mendalam
Karenah-ragam
Karisma-penampilan
Kebejatan-kejatuhan
Kecundang-tewas
Kegersangan-ketandusan
Kelicikan-kepintaran menipu
Kemapanan fikiran - Keteguhan cara berfikir
Kemaslahatan-faedah
Kemelut-masalah
Kendatipun-walau bagaimanapun
Kental-kuat
Kepincangan-kecacatan
Kepupusan - kehilangan
Kerakusan - haloba/gelojoh
Kesiagaan-keadan bersiap sedia
Kestabilan spiritual dan fizikal-keseimbangan rohani dan jasmani
Ketandusan-tidak ada
Keunggulan - keistimewaan
Keunikan –kelainan
Kewibawaan - keupayaan
Khazanah - harta benda
Kolot - ketinggalan zaman / kuno
Komitmen- kesungguhan
Konflik jiwa - pergolakan jiwa
Konkrit – kukuh / kuat
Konkurensi-persaingan
Konotasi - idea yang dimaksudkan
Konsentrasi-tumpuan
Kontemporari - sesuai dengan keadaan
Konvensional - cara lama
Kriteria –ukuran untuk menentukan nilai sesuatu
Kritikal – serius / meruncing / serius
Kronologi –mengikut urutan
Kudus - suci
Kukuh –mapan
Landasan berfikir - Cara berfikir
Lazim-biasa
Lebih intelektual dan berketerampilan - Lebih bijak dan berkebolehan
Liabiliti – bebanan
Lumrah- kebiasaan
Makalah – rencana atau artikel tentang sesuatu perkara  di dalam majalah
Makbul – diterima, tercapai
Manifesto – pendirian
Manipulasi-tindakan
Masih bermain dengan fantasi - Berkhayal / bermenung / tidak berfikiran matang
Masyarakat konvensional - Masyarakat umum / biasa
Materialistik-kebendaan
Mekanisme kawalan - Alat / aspek yang mengawal sesuatu
Melayari-memasuki
Meluaskan horizon pemikiran - Meluaskan pandangan / pemikiran
Membantutkan-menghalang
Membarahi- melanda
Memberikan impak - Mengakibatkan / menyebabkan
Memboikot-memulau
Membolosi - memasuki secara haram
Memudaratkan –merosakkan
Menangani –mengatasi
Menangguk di air keruh-mengambil keuntungan
Mencanai-melahirkan
Mencungkil –mencari
Mendabik dada - Kesombongan akibat kejayaan / keangkuhan
Menempa-menempatkan
Menerajui-memimpin
Mengaibkan - memalukan
Menggabung jalin elemen - Menggunakan pelbagai aspek
Mengheret-membawa kepada
Mengikis-membuang
Mengimbas-mengingati
Mengundang - menjemput supaya datang
Menikam sanubari - Merosakkan perasaan
Menimba-mendapatkan
Meniupkan api semangat –memberi dorongan
Menjana - menghasilkan
Menuding jari - menyalahkan orang lain
Menyarankan - mencadangkan
Menyuntik - memberi
Meraikan - menjayakan/merayakan
Meranapkan – menghancurkan / menghancurkan
Merangsang ekonomi - Mengaktifkan proses jual beli
Merealisasikan - menjadi kenyataan
Merencatkan-menggagalkan
Migran – penghijrah / dari satu tempat ke tempat yang baharu
Misi-matlamat
Modus operandi-cara
Monolog-bercakap sendirian
Muflis-bangkrap
Mulus – putih bersih / suci murni
Musibah – bencana / mala petaka
Mutakhir-terkini
Nadi - penggerak
Nafsi - mementingkan diri sendiri
Natijahnya-kesannya
Norma - adat
Obligasi-semangat
Obses-asyik
Optimum-kedudukan/paras yang terbaik
Pancaroba - keadaan yang kacau
Panji - lambang kedaulatan/bendera
Pasca-selepas
Pemantauan- pengawasan
Penawar yang paling mujarab-cara paling berkesan
Pengembelingan-penyatuan
Pentas siasah - Dunia politik
Penyalur ilmu - Pemberi banyak pengetahuan
Penyaringan-penapisan
Perangsang-dorongan
Perdana - utama
Peri pentingnya-keutamaan
Perisai - pertahanan
Permit- surat kebenaran
Persada - arena/gelanggang
Perspektif-sudut pandangan
Polemik - Bahas / debat / konflik
Prasarana-kelengkapan awam
Prihatin-peka
Privasi - Keadaan atau suasana bersendiri tanpa sebarang gangguan
Profesion-kerjaya
Pronografi-lucah
Prosedur-peraturan
Pucuk-ketua
Rajas-sedih
Realiti –hakikat
Reformasi - perubahan
Releven - sesuai
Rencah-ramuan
Rentetan senario itu - Selepas fenomena itu
Respon –tindak balas
Risiko-kemungkinan bahaya
Rutin harian - Kerja yang biasa dilakukan dan sehari-hari
Sahsiah-perwatakan
Sampel-contoh
Sanubari- jiwa
Sarat-padat
Sayugia – harus,  patut
Seantero dunia - Seluruh dunia
Secalit-sedikit
Sejajar-seiring
Senario-keadaan
Senggang-santai
Sesi - tempoh masa
Siber-berkaitan dengan komputer dan internet
Sistematik –terancang
Skandal-perbuatan keji yang menimbulkan kemarahan
Slogan-ungkapan
Stigma-sifat /sesuatu yang menjatuhkan maruah
Strategi –langkah
Taasub – fanatik / keyakinan yang keterlaluan terhadap sesuatu
Takrif-maksud / erti
Tampil - keluar
Tampok-kepimpinan
Teladan-contoh
Tersadai-tidak bergerak
Tersohor-terkenal
Tolerensi-bekerjasana
Tonggak – asas / dasar
Total - menyeluruh
Tragis - sedih
Transisi- perantaraan
Tuntasnya-keseluruhanya
Utuh-kuat
Vektor-pembawa
Visi –matlamat
Wara-wara – pemberitahuan / pengumuman
Warisan- harta pusaka
Was-was-tidak yakin

PERIBAHASA SINONIM


PERIBAHASA SAMA MAKSUD
Peribahasa Sama Maksud

Berikut adalah antara peribahasa yang mempunyai maksud yang sama atau hampir sama. 

- carik-carik bulu ayam akhirnya bercantum jua
- air dicencang tak akan putus
(perbalahan antara adik beradik tidak kekal lama, lama kelamaan akan berbaik-baik jua)

- belut pulang ke lumpur
- haruan pulang ke lubuk
(perantau yang pulang semula ke tempat asal)

- api dalam sekam
- gunting dalam lipatan
- musuh dalam selimut
(musuh yang ada dalam kalangan sesuatu kumpulan tanpa disedari)

- membuka pekung di dada
- menepuk air di dulang terpercik ke muka sendiri
(mendedahkan keburukan ahli keluarga akan mengaibkan diri sendiri)

- seekor kerbau membawa lumpur habis semua terpalit
- kerana nila setitik, rosak susu sebelanga
(disebabkan perbuatan seorang, semua yang lain turut terkena akibatnya)

- sudah dapat gading bertuah, tanduk tidak berguna lagi
- habis madu, sepah dibuang
(apabila memperoleh barangan yang lebih baik, barang yang lama tidak diperlukan lagi)

- lain padang lain belalang
- banyak udang banyak garam, banyak orang banyak ragam
- lain dulang lain kakinya
- rambut sama hitam, hati lain-lain
(manusia mempunyai sikap yang berbeza antara satu sama lain)

- bagai isi dengan kuku
- bagai aur dengan tebing
- bagai dakwat dengan kertas
(persahabatan yang sangat akrab)

- hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah
- berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
- bukit sama di daki, lurah sama dituruni
(susah senang dihadapi bersama)

- ke mana tumpahnya kuah kalau tidak ke nasi
- bagaimana acuan, begitulah kuihnya
- bapa borek, anak rintik
(seseorang yang akan mengikut sifat dan tingkahlaku bapanya)

- masuk telinga kiri keluar telinga kanan
- mencurah air ke daun keladi
- mencurah garam ke laut
(pesanan atau nasihat tidak dipedulikan atau tidak member kesan kepada pendengar)

- genggam bara api biar sampai jadi arang
- alang-alang mandi biar basah
- alang-alang menyeluk pekasam, biar sampai ke pangkal lengan
(berbuat sesuatu pekerjaan biarlah bersungguh-sungguh sehingga mencapai kejayaan)

- kalau tidak dipecahkan ruyung, manakan dapat sagunya
- pengayuh sayang dibasahkan, sampan tidak akan sampai ke seberang
(usaha diperlukan untuk mendapat sesuatu yang dihajati)

- mendengar guruh di langit, air di tempayan dicurahkan
- burung terbang dipipiskan lada
- belum duduk sudah berlunjur
(mengharapkan sesuatu yang belum tentu, barang yg tersedia dilepaskan)

- telur dihujung tanduk
- retak menanti belah
(keadaan yang sangat genting, hanya menunggu masa untuk musnah)

- embun dihujung rumput
- abu di atas tunggul
(keadaan yang tidak tetap dan tidak kekal lama)

- menangguk di air keruh
- menahan lukah di pergentingan
(mengambil kesempatan dalam suasana gawat atau atas kesusahan orang lain)

- bagai pinang di belah dua
- bagai cincin dengan permata
- seperti cincin terlekat dijari
- tanduk bersendi gading
(padanan yang sesuai)

- sarang tebuan jangan dijolok
- lembu dogol jangan dibalun
(orang yang diam jangan dikacau kelak buruk padahnya)





PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Seperti bunga dengan perdunya
2. Seperti tanduk bersendi tulang
3. Seperti cincin dengan permata
4. Bagai pinang dibelah dua

Maksud
Pasangan suami isteri yang secocok, sama cantik, sepadan

PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Seperti sirih pulang ke gagang
2. Seperti belut pulang ke lumpur
3. Seperti ikan pulang ke lubuk
4. Seperti janggut pulang ke dagu

Maksud
* Pasangan suami isteri yang rujuk semula lepas bercerai
* Balik ke tempat asal

PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Sudah jatuh ditimpa tangga
2. Antah patah lesung hilang

Maksud
Kesusahan datang secara berturut-turut

PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Berat mata memandang, berat lagi bahu memikul
2. Kukur apa kepada kukur, nyiur juga yang binasa
3. gar-gar kata helegar, rusuk juga yang menahannya

Maksud
Orang yang mengalami sesuatu masalah, kesukaran untuk mengetahui kesusahan sebenar yang dihadapi

PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Hidup sandar-menyandar, bagai aur dengan tebing
2. Bulat air kerana pembetung, bulat kata kerana muafakat
3. Ke bukit sama didaki, ke lurah sama dituruni
4. Hati gajah sama dilapah, hati kuman sama dicecah
5. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
6. Seliang bagai tebu, serumpun bagai serai
7. Terendam sama basah, terampai sama kering



Maksud
Bergotong-royong, bekerjasama, bersatu padu

PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Burung terbang dipipiskan dada
2. Mendengar guruh di langit, air di tempayan dicurahkan

Maksud
angan-angan ke atas sesuatu yang belum pasti.

PERIBAHASA SAMA MAKSUD

1. Belum duduk sudah berlunjur
2. Belum betul membilang, jari sudah hendak berkuasa sendiri
3. Belum pandai membuang hingus sudah hendak berjuang lidah

Maksud
Orang muda hendak berlagak seperti orang tua



PERANAN PELBAGAI PIHAK TANGANI MASALAH EKONOMI KELUARGA


LANGKAH-LANGKAH MENGATASI BEBANAN EKONOMI KELUARGA
Semua pihak telah maklum, bahawa sepanjang tahun 2008 hingga hari ini kos sara hidup keluarga adalah terlalu getir. Kegetiran tersebut berpunca daripada suasana ekonomi dunia yang suram. Peningkatan mendadak harga minyak, perubahan suhu dunia, bencana alam, dan krisis bahan makanan cukup menakutkan banyak pihak. Hingga ke hari ini suasana ekonomi dunia masih dalam suasana yang tidak menentu. Banjir besar yang melanda negara-negara pengeluar pertanian seperti Australia, India, dan Cina amat menakutkan kita. Walaupun Malaysia tidak begitu teruk terjejas, namun bahangnya mula dirasakan terutama sekali kepada keluarga yang berada pada garis kemiskinan dengan pendapatan isi rumah di bawah RM2500. Beban kewangan adalah antara fenomena yang teruk dirasai oleh golongan berkenaan. Sehubungan dengan itu, anak-anak hendaklah memahami akan susah payah ibu bapa dengan cara melakukan pelbagai prakarasa agar dapat mengurangkan bebanan kewangan yang ditanggung.
                Budaya berjimat cermat ialah senjata yang paling ampuh digunakan apabila berada dalam situasi begini. Langkah tersebut amatlah pragmatik dalam menghadapi suasana darurat dalam rumah tangga. Anak-anak diharap dapat memahami keadaan berat ringan yang ditanggung oleh ibu dan ayah. Prakarsa berjimat yang perlu dilakukan hendaklah bermula dengan amalan yang mudah-mudah terlebih dahulu seperti mengawal penggunaan keperluan asas terutama elektrik dan air. Rata-rata ibu bapa merungut tentang sikap anak-anak mutakhir ini yang dengan sewenang-wenangnya mencurahkan air sesuka hati dan membiarkan lampu dan kipas terpasang ketika tidak diperlukan. Memang benar budaya berjimat cermat itu lunak dibicarakan sebaliknya tidak mudah untuk dipraktikkan, namun segala-galanya adalah berpunca daripada sikap. Contoh yang paling mudah, jikalau kuasa elektrik dijimatkan dan utilitinya di bawah daripada paras RM20 justeru penggunaan domestik tersebut adalah percuama. Hal inilah sebenarnya hakikat amalan sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.
                Anak-anak yang baik adalah yang prihatin terhadap ibu bapa mereka. Setiap anak tentulah maklum akan kedudukan kewangan keluarga. Oleh itu, anak-anak perlulah menunjukkan rasa simpati terhadap jerih payah ibu bapa bekerja mencari rezeki. Fahamilah akan beratnya tanggungan bak kata peribahasa, seberapa berat mata memandang beratlah lagi bahu yang memikul. Anak-anak seperti ini sudah pasti akan mengamalkan sikap bersederhana dalam hal makan minum, pakaian dan berbelanja sekadar yang perlu sahaja. Amatlah malang sekali apabila ada anak-anak pada era sekarang seakan-seakan tidak mempunyai sikap belas kasihan kepada ibu bapa. Mereka mudah terdorong untuk menuruti gaya hidup rakan-rakan yang lebih mewah. Mereka mendesak dan meminta-meminta sesuatu yang diluar upaya ibu bapa seperti inginkan pakaian yang berjenama dan berselera untuk makan ditempat-tempat yang eksklusif. Sepatutnya, anak-anak hendaklah mengelak daripada sebarang pengaruh dan budaya bermewah-mewah kerana resam hidup, pipit sama pipit dan enggang sesama enggang masakan dapat terbang bersama.
                Walaupun bebanan kos hidup semakin meningkat, tetapi dalam sebuah negara seperti Malaysia, peluang untuk memperoleh pendapatan tambahan sentiasa terbuka. Peluang-peluang kerja sambilan seperti pembantu kedai dan berniaga secara kecil-kecilan mudah diperoleh di mana-mana jua. Anak-anak yang baik sudah tentu dapat menghidu peluang tersebut dengan cara melakukan kerja sambilan sewaktu lepas sekolah dan lebih-lebih lagi dalam musim cuti sekolah. Perkara yang penting ialah ketepikan perasaan malu dan malas. Sebenarnya telah banyak teladan yang dapat dikuti daripada ikon-ikon tersohor seperti Tan Sri Syed Mokhtar Al Bukhary, Tan Seri Loh Boon Siew dan Dato Seri Tony Fernandez yang berjaya menjadi konglomerat dengan memulakan peniagaan dari bawah. Oleh itu, langkah yang terpenting setiap anak perlulah mempunyai wawasan dan jiwa yang cekal untuk berjaya ibarat kata tokoh tersohor Soekarno, “Gantunglah cita-citamu di bintang yang tinggi sekalipun kakimu masih mencecahi perlimbahan”.
                Bak kata peribahasa, daun boleh melayang jauh getah tetap mengalir ke perdu ialah peribahasa yang menerangkan bahawa, anak-anak yang baik sentiasa kembali kepada induknya. Hal demikian amatlah mustahak dijadikan pedoman oleh anak-anak yang telah menginjak usia dewasa. Mereka ini hendaklah memperlihatkan sikap membalas budi dan bertanggungjawab terhadap ibu bapa. Setelah bertahun-tahun ibu bapa mendidik dan menjaga, apabila sayap sudah penuh kembalilah kepada induk untuk melihat susah payah mereka. Bantulah ibu bapa atas kadar yang terdaya. Janganlah apabila telah besar panjang, ibu bapa langsung tidak dijengah. Adik-adik yang masih kecil perlu dibantu. Malanglah sangat apabila kedapatan anak-anak yang sudah besar remaja tetapi masih bergantung kepada ibu bapa. Oleh itu, berpada-padalah dan sedarlah bahawa setiap kita mempunyai tanggungjawab untuk dilaksanakan. Janganlah bersikap kacang lupakan kulit, ibarat gemuk membuang lemak, cerdik membuang saudara.
                Kaya atau miskin, susah mahupun senang adalah menjadi sunnatullah. Semuanya adalah sebahagian daripada ujian Tuhan terhadap hamba-Nya agar tidak mengenal putus asa. Demi berhadapan dengan cabaran kesusahan dan beban hidup, semua orang digalakkan berusaha dengan lebih gigih. Hidup ibarat roda, hari ini di bawah mungkin esok ke atas. Prakara yang paling penting ialah keinginan untuk berusaha dan tidak berputus asa. Peribahasa menyatakan, di mana-mana ada kemahuan di situ ada jalan. Sebagai anak yang sudah besar panjang perlulah mengorak langkah untuk memikirkan sebarang kerja yang dapat meringankan beban ibu bapa. Dalam pada itu, sebagai insan yang tidak putus daripada khaliq-Nya, kita perlu berdoa, bermuhasabah dan bermunajat agar diberikan taufik dan hidayah oleh Allah sehingga terbuka jalan dan ikhtiar. Yakinlah akan firman Allah dengan mafhumnya, “Tuhanmu tidak akan mengubah nasib sesuatu kaum itu, melainkan kaum itulah yang mengubah nasib mereka sendir”i. Insya-Allah jikalau kita gigih dan tidak putus memohon petunjuk-Nya, nescaya limpah kurnia dan restu Allah akan tetap bersama-sama kita.

                Kesimpulannya, ketika berdepan dengan pelbagai cabaran sebagai kesan daripada krisis kewangan, setiap keluarga tidak boleh mati akal. Ibu bapa hendaklah mendidik anak-anak dengan penuh tanggungjawab, manakala anak-anak perlu faham akan tanggungjawab mereka terhadap ibu bapa. Sikap saling menyokong dan saling memerlukan boleh menjadi jambatan untuk menzahirkan impian, “Rumahku Syurgaku”. Semoga dengan sikap yang sentiasa positif segala masalah akan usai juga akhirnya, ibarat sepanjang-panjang jalan berliku ada penghujungnya.